BERITA TERKINI - Pasca aksi di depan DPR pada Senin (30/9), tudingan miring mulai dialamatkan kepada institusi bayangkara. Salah satunya dari akun twitter Ustaz Maaher at-Thuwalibi.
Ustaz yang akrab disapa Usatz Maher itu membuat postingan di media sosial twitternya dengan menyebut ‘ternyata polisi yang provokator’
Postingan itu dibuat Ustaz Maher menyikapi kerusuhan aksi yang dilakukan oleh anak- anak STM di depan DPR beberapa hari lalu hingga tadi malam.
Dalam postingannya itu, Ustaz Maaher menuding di balik provokator yang dilakukan anak STM ternyata aktornya anggota Mabes Polri bernama Bripda Raski yang menjabat Provos Mabes Polri yang sengaja membuat Grup STM untuk memprovokasi.
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan pemilik akun tersebut sengaja melakukan propoganda di media sosial, mengingat suasana aksi masih panas.
“Ya itu propaganda-propaganda di medsos,” kata Dedi saat dikonfirmasi Pojoksatu, Selasa (1/10).
Jenderal bintang satu ini menyebut saat ini tim cyber Mabes Polri akan melakukan profiling terhadap akun propoganda. Termasuk akun pemilik Ustaz Maaher itu.
“Kita akan lacak dan profiling akun-akun itu. Nanti akan dilaksanakan Gakkum Tim Cyber,” ungkapnya.
Berikut postingan lengkap Usatz Maaher di akun twitternya:
TERNYATA POLISI YANG PROVOKATOR ? (Kan Cuman Nanya)
Polisi buat “Grup STM” dibeberapa medsos dan menyamar sebagai pelajar STM untuk memprovokasi ?? Salah satunya adalah “Bripda Raski” Provos Mabes Polri buat grup “G30 STM ALBASSE” dengan no kontak 081314991020. Benarkah ??
Diketahui, Ustaz Maaher at-Thuwalibi juga pernah membuat heboh jagad maya setelah membuat postingan di media sosial Facebook dengan menyebut polisi “gerombolan monyet berseragam bencong.”
Dalam video tersebut, Uztaz Maaher menyinggung soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 2 tahun 2017 dan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dalam video pendek berdurasi 56 detik yang tersebar di media sosial itu, Uztaz Maaher mengatakan “Negara ini sebenarnya, Indonesia ini pemerintah ini sebenarnya, monyet-monyet berseragam cokelat itu bukan anti sama ISIS. ISIS itu kambing hitam. Mereka anti kepada Islam.”
“ISIS itu kambing hitam saja, Hizbut Tahrir dibubarkan lewat Perpu Nomor 2, itu kambing hitam, pancingan, nanti kalau sudah berhasil ini HTI maka akan dibubarkan ormas-ormas lain,” sambungnya.
Setelah video itu viral, Ustaz Maher langsung mengklarifikasi. Lewat akun Facebook Ustadz Maaher At-Thuwailibi, ia mengatakan bahwa kalimat ‘Monyet-monyet berseragam cokelat’ tidak ditujukan kepada lembaga atau institusi tertentu.[psid]